JAKARTA, BERITANUSA.id – Militer Rusia melakukan latihan pasukan nuklir strategis termasuk dengan sejumlah uji coba peluncuran peluru kendali, Rabu (9/12).
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan latihan grup tersebut termasuk menguji coba peluncuran rudal balistik antar-benua dari kapal selam nuklir Karelia di Laut Barents.
Rusia juga meluncurkan rudal balistik antar-benua dari situs militer Plesetsk di barat Rusia sebagai bagian dari latihan tersebut.
Tak hanya peluncuran rudal, Rusia juga mengerahkan sejumlah pesawat militer seperti pesawat pengebom strategis Tu-160 dan Tu-95.
Kedua pesawat itu turut menguji coba menembakkan rudal jelajah ke sejumlah target.
Latihan perang ini dilakukan dua bulan sebelum perjanjian kontrol senjata baru bersama Amerika Serikat, New START, berakhir pada awal Februari mendatang.
Pakta START diteken oleh presiden AS-Rusia saat itu, Barack Obama dan Dmitry Medvedev. Pakta itu membatasi kedua negara untuk tidak memiliki lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir dan 700 rudal serta bom.
Moskow dan Washington disebut telah membahas perpanjangan pakta tersebut meski kedua negara masih memiliki perbedaan pendapat dalam sejumlah klausul perjanjian.
Dilansir Associated Press, Rusia memang terus memperluas latihan militer dalam beberapa tahun terakhir menyusul ketegangan yang terus meningkat dengan negara Barat.
Ketegangan pun diperparah ketika Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014 lalu.
(cnn)